PAI : Manusia Sebagai Makhluk Allah SWT
Manusia Sebagai Makhluk Allah SWT
Selasa, 18 September 2018
Assalamualaikum Warohmatullah Wabarakatuh
Pertama, marilah kita memanjakan puji syukur kehadiran Allah SWT, yang mana karena rahmat dan hidayahnya kita masih diberikan kesehatan dan keselamatan. Kedua shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu tunggu syafa’at nya pada akhir zaman.
Pada kesempatan kali ini, saya Angger Bagus Utama akan menulis resume terhadap materi perkuliahan agama tentang “Manusia Sebagai Makhluk Allah SWT”, semoga resume ini bermanfaat untuk kita semua yang membaca nya, Aamiin.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah secara lengkap dan utuh. Manusia diciptakan oleh Allah dengan rupa dan bentuk sesempurna mungkin. Manusia pertama yang diciptakan Allah SWT adalah Nabi Adam as. yang diikuti oleh Hawa. Nabi Adam dan Hawa hakikatnya adalah Salah satu penghuni surga. Namun, karena Nabi Adam as. dan Hawa menuruti hawa nafsu nya yang dibujuk oleh setan untuk memakan buah Khuldi yang sudah jelas dilarang oleh Allah SWT. Buah Khuldi adalah buah yang terdapat di syurga yang tidak boleh di dekati dan dimakan untuk Nabi Adam dan Hawa, Allah SWT telah melarang Nabi Adam dan Hawa untuk tidak memakan buah Khuldi tersebut. Namun, setan membujuk Nabi Adam dan Hawa untuk memakan buah Khuldi tersebut agar hidup mereka kekal, setan memberitahu bahwa Allah SWT melarang Nabi Adam dan hawa untuk memakan buah Khuldi tersebut agar hidup mereka tidak kekal abadi. Dari situlah, Nabi Adam dan Hawa mulai menuruti nafsu nya yang membuat mereka meragukan perintah Allah SWT. Kemudian, setelah Nabi Adam dan Hawa memakan buah Khuldi tersebut, ia merasa mual dan ingin membuang kotoran, yang dimana sikap itu tidak lazim karena di surga terdapat banyak sekali makanan, buah buahan yang dapat dimakan tanpa rasa kekenyangan, dan tanpa ada rasa untuk membuang kotoran. Nah, dikarenakan di surga merupakan tempat suci, Nabi Adam dan Hawa kebingungan, dan akhirnya Allah SWT menurunkan Nabi Adam dan Hawa ke bumi.
1. Pengertian
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primatadari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya. Namun, untuk pengertian dalam teori Darwin yang menyebutkan bahwa manusia berasal dari Kera. Nenek moyang manusia adalah kera yang berevolusi menjadi manusia modern seperti sekarang ini.
Pendukung teori Darwin beranggapan bahwa semua makhluk berasal dari nenek moyang yang sama. Secara kasar, teori ini menyebutkan bahwa nenek moyang manusia adalah kera.Pada awalnya kesimpulan itu adalah berdasarkan penemuan penemuan tulang belulang hewan dan manusia purba termasuk kera purba. Kera tersebut secara bertahap mengalami ‘perbaikan biologis’ selama jutaan tahun sehingga menjadi manusia.
Secara DNA juga dijelaskan bahwa kera mempunyai DNA yang sangat mirip dengan manusia, sehingga teori ini secara Logis bisa diterima. Namun kekuatan teori Darwin ini masih ada kecacatan yaitu masih ada missing link dari proses evolusi manusia dari kera hingga manusia modern. Missing link ini masih belum dapat ditemukan penyambungnya, sehingga tidak semua orang bisa menerima teori darwin ini.
Sebagian besar penganut agama samawi, termasuk Islam mempunyai teori "sudden creation" yaitu manusia diciptakan langsung oleh Tuhan dan tidak melalui proses evolusi sedangkan Pendukung Teori Darwin menolak teori sudden creation. Dan semua itu sangat bertentangan dalam Agam kita, agama Islam yang menyebutkan manusia pertama adalah Nabi Adam as., bukan kera.
2. Hakikat Manusia
Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya yaitu diberikannya akal, pikiran, perasaan dan keyakinan oleh Tuhan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
Dalam Al-Qur’an, manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia, bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Peristiwa yang menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia, yang melakukan dosa dengan melanggar larangan Tuhan, mengakibatkan Adam dan istrinya diturunkan dari surga, tidak bisa dijadikan argumen bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan.
Al-Quran justru memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk spiritual yang sifat aslinya adalah berpembawaan baik (positif, haniif).
Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki kualitas dan kesejatian semulia itu. Sungguhpun demikian, harus diakui bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses pencapaiannya. Artinya, hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang amat berat untuk bisa menyandang predikat seagung itu. Sebab di dalam hidup manusia selalu dihadapkan pada dua tantangan moral yang saling mengalahkan satu sama lain. Karena itu, kualitas sebaliknya yaitu buruk, salah, dan jelek selalu menjadi batu sandungan bagi manusia untuk meraih prestasi sebagai manusia berkualitas baik.
3. Wujud Sifat Hakikat Manusia
Dikemukakan oleh paham eksistensialisme:
1. Kemampuan menyadari diri. Bahwa manusia menyadari dirinya memiliki ciri yang khas atau karakteristik diri.
2. Kemampuan untuk bereksistensi. Kemampuan menempatkan diri, dapat menembus ke sana ke masa depan atau masa lampau.
3. Kata hati (Gewetwn of man). Disebut juga dengan istilah hati nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati, dll.
4. Jika kata hati diartikan sebagai bentuk pengertian yang menyertai perbuatan, maka moral (etika) adalah perbuatan itu sendiri.
5. Adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja (suyadi 1985).
6. Rasa kebebasan. Adalah rasa bebas tetapi yang sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
7. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak.
8. Kemampuan menghayati kebahagiaan.
4. Kodrat, Harkat, dan Martabat Manusia
Kodrat manusia merupakan keseluruhan sifat-sifat asli, kemampuan-kemampuan atau bakat-bakat alami, kekuasaan, bekal disposisi yang melekat pada keberadaan / eksistensi manusia sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial ciptaan Allah SWT . Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Allah SWT yang memiliki kemampuan-kemampuan yang disebut cipta, rasa dan karsa. Derajat manusia adalah tingkat kedudukan atau martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki bakat, kodrat, kebebasan hak, dan kewajiban asasi.
• WUJUD SIFAT HAKEKAT MANUSIA
1. Kemampuan Menyadari Diri, Kemampuan Mengeksplorasi potensi yang ada, dan mengembangkannya ke arah kesempurnaan dan menyadarinya sebagai kekuatan
2. Kemampuan Bereksistensi, Manusia bersifat aktif dan manusia dapat menjadi manajer terhadap lingkungannya
3. Pemilikan Kata Hati, Kemampuan membuat keputusan tentang baik/benar dengan yang buruk/salah bagi manusia, Cara meningkatkan : melatih akal/kecerdasan dan kepekaan emosi
4. Moral (etika), Perbuatan yang dilakukan/nilai-nilai kemanusiaan, Bermoral sesuai dengan kata hati yang baik bagi manusia, dan sebaliknya, Etiket hanya sekedar kemampuan bersikap/mengenai sopan santun
5. Kemampuan Bertanggung Jawab, Suatu perbuatan harus sesuai dengan tuntutan kodrat manusia
6. Rasa Kebebasan (Kemerdekaan), Kebebasan yang terikat(bertanggung jawab), Tugas pendidikan membuat peserta didik merasa merdeka dalam menjalankan tuntutan kodrat manusia.
7. Kesediaan Melaksanakan Kewajiban dan Menyadari Hak Dapat ditempuh dengan pendidikan disiplin:
• Disiplin Rasional -> dilanggar -> rasa Salah
• Disiplin Afektif -> dilanggar -> rasa Gelisah
• Disiplin Sosial -> dilanggar -> rasa Malu
• Disiplin Agama -> dilanggar -> rasa Berdosa
8. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan Kesanggupan menghayati kebahagiaan berkaitan dengan 3 hal : Usaha, norma-norma, dan Takdir.
Demikian resume tentang “ Manusia Sebagai Makhluk Allah SWT “, semoga yang dapat saya tulis di blog ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan mohon maaf bila ada kesalahan terhadap susunan dan makna kata pembaca yang membuat para pembaca tidak menyukainya, karena kesalahan terletak kepada saya, dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata. Billahitaufik wal hidayah
Wassalamualaikum Warohmatullah Wabarakatuh
Sumber :
https://www-boombastis-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.boombastis.com/fakta-tentang-buah-khuldi/96999/amp?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQECAFYAQ%3D%3D#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.boombastis.com%2Ffakta-tentang-buah-khuldi%2F96999
https://duniayanglebihbaik-wordpress-com.cdn.ampproject.org/v/s/duniayanglebihbaik.wordpress.com/2015/08/27/hakekat-manusia-sebagai-mahluk-ciptaan-tuhan/amp/?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQECAFYAQ%3D%3D#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fduniayanglebihbaik.wordpress.com%2F2015%2F08%2F27%2Fhakekat-manusia-sebagai-mahluk-ciptaan-tuhan%2F
https://www.kompasiana.com/menggelinjang/54f82fb5a33311ce5d8b46ca/teori-darwin-kera-berawal-dari-manusia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Manusia
Selasa, 18 September 2018
Assalamualaikum Warohmatullah Wabarakatuh
Pertama, marilah kita memanjakan puji syukur kehadiran Allah SWT, yang mana karena rahmat dan hidayahnya kita masih diberikan kesehatan dan keselamatan. Kedua shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu tunggu syafa’at nya pada akhir zaman.
Pada kesempatan kali ini, saya Angger Bagus Utama akan menulis resume terhadap materi perkuliahan agama tentang “Manusia Sebagai Makhluk Allah SWT”, semoga resume ini bermanfaat untuk kita semua yang membaca nya, Aamiin.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah secara lengkap dan utuh. Manusia diciptakan oleh Allah dengan rupa dan bentuk sesempurna mungkin. Manusia pertama yang diciptakan Allah SWT adalah Nabi Adam as. yang diikuti oleh Hawa. Nabi Adam dan Hawa hakikatnya adalah Salah satu penghuni surga. Namun, karena Nabi Adam as. dan Hawa menuruti hawa nafsu nya yang dibujuk oleh setan untuk memakan buah Khuldi yang sudah jelas dilarang oleh Allah SWT. Buah Khuldi adalah buah yang terdapat di syurga yang tidak boleh di dekati dan dimakan untuk Nabi Adam dan Hawa, Allah SWT telah melarang Nabi Adam dan Hawa untuk tidak memakan buah Khuldi tersebut. Namun, setan membujuk Nabi Adam dan Hawa untuk memakan buah Khuldi tersebut agar hidup mereka kekal, setan memberitahu bahwa Allah SWT melarang Nabi Adam dan hawa untuk memakan buah Khuldi tersebut agar hidup mereka tidak kekal abadi. Dari situlah, Nabi Adam dan Hawa mulai menuruti nafsu nya yang membuat mereka meragukan perintah Allah SWT. Kemudian, setelah Nabi Adam dan Hawa memakan buah Khuldi tersebut, ia merasa mual dan ingin membuang kotoran, yang dimana sikap itu tidak lazim karena di surga terdapat banyak sekali makanan, buah buahan yang dapat dimakan tanpa rasa kekenyangan, dan tanpa ada rasa untuk membuang kotoran. Nah, dikarenakan di surga merupakan tempat suci, Nabi Adam dan Hawa kebingungan, dan akhirnya Allah SWT menurunkan Nabi Adam dan Hawa ke bumi.
1. Pengertian
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primatadari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya. Namun, untuk pengertian dalam teori Darwin yang menyebutkan bahwa manusia berasal dari Kera. Nenek moyang manusia adalah kera yang berevolusi menjadi manusia modern seperti sekarang ini.
Pendukung teori Darwin beranggapan bahwa semua makhluk berasal dari nenek moyang yang sama. Secara kasar, teori ini menyebutkan bahwa nenek moyang manusia adalah kera.Pada awalnya kesimpulan itu adalah berdasarkan penemuan penemuan tulang belulang hewan dan manusia purba termasuk kera purba. Kera tersebut secara bertahap mengalami ‘perbaikan biologis’ selama jutaan tahun sehingga menjadi manusia.
Secara DNA juga dijelaskan bahwa kera mempunyai DNA yang sangat mirip dengan manusia, sehingga teori ini secara Logis bisa diterima. Namun kekuatan teori Darwin ini masih ada kecacatan yaitu masih ada missing link dari proses evolusi manusia dari kera hingga manusia modern. Missing link ini masih belum dapat ditemukan penyambungnya, sehingga tidak semua orang bisa menerima teori darwin ini.
Sebagian besar penganut agama samawi, termasuk Islam mempunyai teori "sudden creation" yaitu manusia diciptakan langsung oleh Tuhan dan tidak melalui proses evolusi sedangkan Pendukung Teori Darwin menolak teori sudden creation. Dan semua itu sangat bertentangan dalam Agam kita, agama Islam yang menyebutkan manusia pertama adalah Nabi Adam as., bukan kera.
2. Hakikat Manusia
Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya yaitu diberikannya akal, pikiran, perasaan dan keyakinan oleh Tuhan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
Dalam Al-Qur’an, manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia, bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Peristiwa yang menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia, yang melakukan dosa dengan melanggar larangan Tuhan, mengakibatkan Adam dan istrinya diturunkan dari surga, tidak bisa dijadikan argumen bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan.
Al-Quran justru memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk spiritual yang sifat aslinya adalah berpembawaan baik (positif, haniif).
Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki kualitas dan kesejatian semulia itu. Sungguhpun demikian, harus diakui bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses pencapaiannya. Artinya, hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang amat berat untuk bisa menyandang predikat seagung itu. Sebab di dalam hidup manusia selalu dihadapkan pada dua tantangan moral yang saling mengalahkan satu sama lain. Karena itu, kualitas sebaliknya yaitu buruk, salah, dan jelek selalu menjadi batu sandungan bagi manusia untuk meraih prestasi sebagai manusia berkualitas baik.
3. Wujud Sifat Hakikat Manusia
Dikemukakan oleh paham eksistensialisme:
1. Kemampuan menyadari diri. Bahwa manusia menyadari dirinya memiliki ciri yang khas atau karakteristik diri.
2. Kemampuan untuk bereksistensi. Kemampuan menempatkan diri, dapat menembus ke sana ke masa depan atau masa lampau.
3. Kata hati (Gewetwn of man). Disebut juga dengan istilah hati nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati, dll.
4. Jika kata hati diartikan sebagai bentuk pengertian yang menyertai perbuatan, maka moral (etika) adalah perbuatan itu sendiri.
5. Adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja (suyadi 1985).
6. Rasa kebebasan. Adalah rasa bebas tetapi yang sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
7. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak.
8. Kemampuan menghayati kebahagiaan.
4. Kodrat, Harkat, dan Martabat Manusia
Kodrat manusia merupakan keseluruhan sifat-sifat asli, kemampuan-kemampuan atau bakat-bakat alami, kekuasaan, bekal disposisi yang melekat pada keberadaan / eksistensi manusia sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial ciptaan Allah SWT . Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Allah SWT yang memiliki kemampuan-kemampuan yang disebut cipta, rasa dan karsa. Derajat manusia adalah tingkat kedudukan atau martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki bakat, kodrat, kebebasan hak, dan kewajiban asasi.
• WUJUD SIFAT HAKEKAT MANUSIA
1. Kemampuan Menyadari Diri, Kemampuan Mengeksplorasi potensi yang ada, dan mengembangkannya ke arah kesempurnaan dan menyadarinya sebagai kekuatan
2. Kemampuan Bereksistensi, Manusia bersifat aktif dan manusia dapat menjadi manajer terhadap lingkungannya
3. Pemilikan Kata Hati, Kemampuan membuat keputusan tentang baik/benar dengan yang buruk/salah bagi manusia, Cara meningkatkan : melatih akal/kecerdasan dan kepekaan emosi
4. Moral (etika), Perbuatan yang dilakukan/nilai-nilai kemanusiaan, Bermoral sesuai dengan kata hati yang baik bagi manusia, dan sebaliknya, Etiket hanya sekedar kemampuan bersikap/mengenai sopan santun
5. Kemampuan Bertanggung Jawab, Suatu perbuatan harus sesuai dengan tuntutan kodrat manusia
6. Rasa Kebebasan (Kemerdekaan), Kebebasan yang terikat(bertanggung jawab), Tugas pendidikan membuat peserta didik merasa merdeka dalam menjalankan tuntutan kodrat manusia.
7. Kesediaan Melaksanakan Kewajiban dan Menyadari Hak Dapat ditempuh dengan pendidikan disiplin:
• Disiplin Rasional -> dilanggar -> rasa Salah
• Disiplin Afektif -> dilanggar -> rasa Gelisah
• Disiplin Sosial -> dilanggar -> rasa Malu
• Disiplin Agama -> dilanggar -> rasa Berdosa
8. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan Kesanggupan menghayati kebahagiaan berkaitan dengan 3 hal : Usaha, norma-norma, dan Takdir.
Demikian resume tentang “ Manusia Sebagai Makhluk Allah SWT “, semoga yang dapat saya tulis di blog ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan mohon maaf bila ada kesalahan terhadap susunan dan makna kata pembaca yang membuat para pembaca tidak menyukainya, karena kesalahan terletak kepada saya, dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata. Billahitaufik wal hidayah
Wassalamualaikum Warohmatullah Wabarakatuh
Sumber :
https://www-boombastis-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.boombastis.com/fakta-tentang-buah-khuldi/96999/amp?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQECAFYAQ%3D%3D#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.boombastis.com%2Ffakta-tentang-buah-khuldi%2F96999
https://duniayanglebihbaik-wordpress-com.cdn.ampproject.org/v/s/duniayanglebihbaik.wordpress.com/2015/08/27/hakekat-manusia-sebagai-mahluk-ciptaan-tuhan/amp/?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQECAFYAQ%3D%3D#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fduniayanglebihbaik.wordpress.com%2F2015%2F08%2F27%2Fhakekat-manusia-sebagai-mahluk-ciptaan-tuhan%2F
https://www.kompasiana.com/menggelinjang/54f82fb5a33311ce5d8b46ca/teori-darwin-kera-berawal-dari-manusia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Manusia
Comments
Post a Comment