PAI : Manusia Makhluk Peneliti
Manusia Makhluk Peneliti
Senin, 26 November 2018
Assalamualaikum Warohmatullah Wabarakatuh
Pertama tama marilah kita mengucap syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT., yang mana karena limpahan rahmat dan hidayah nya kita masih diberikan kesehatan dan keselamatan, Aamiin Yaa rabbal alamin.
Kedua, shalawat wa salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW., yang kita tunggu tunggu syafa’at nya pada akhir zaman.
Baik pembaca sekalian, disini saya mengupload materi yang selanjutnya yang berjudul “Manusia Makhluk Peneliti”. Semoga postingan saya ini bermanfaat bagi yang membacanya, Aamiin.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT. dengan segala kelebihan nya, salah satunya adalah kemampuan berfikir. Manusia diberikan akal fikiran untuk berfikir akan kelangsungan hidupnya dan relasi dengan tuhannya. Oleh karena itu, sangat wajar manusia itu mempunyai sifat meneliti. Meneliti adalah memeriksa (menyelidiki dan sebagainya) dengan cermat. Meneliti adalah kegiatan yang dilakukan perorangan atau kelompok untuk mendapatkan jawaban atas suatu pertanyaan atau solusi atas suatu permasalahan atau perencanaan.
Dalam kegiatan bisnis, melakukan penelitian biasanya mengawali aktivitas bisnis tersebut. Orang harus meneliti line bisnis apa yang menarik, challenging, mudah dan banyak menghasilkan keuntungan. Kalau orang mau buat suatu produk untuk dipasarkan, dia harus meneliti dulu siapa yang akan membeli produknya, apakah ada captive marketnya ? berapa banyak produk tersebut nanti akan dibutuhkan masyarakat per hari atau per pekan atau perbulan atau pertahun ? dst. Ketiadaan data kondisi pasar karena ketiadaan survey sebelumnya akan mengancam kelangsungan bisnis yang akan dijalankan tersebut dalam jangka panjang. If you fail to plan, you plan to fail.
Aktivitas meneliti, investigasi, menyelidiki biasa dilakukan oleh detektif atau polisi untuk mengetahui pelaku suatu peristiwa kejahatan misalnya. Ada kaidah-kaidah atau rumusan-rumusan yang dipegang polisi atau detektif untuk mencari pelaku suatu kejahatan, dari motif, modus operandi, dsb. Ketika disebuah tempat ditemukan sesosok mayat, yang dilakukan pertama kali adalah mencari tahu identitas korban, lalu otopsi untuk melihat apakah korban dibunuh atau bunuh diri atau kecelakaan saja. Kegiatan otopsi yang dilakukan dokter di rumah sakit jelas merupakan kegiatan penelitian untuk mengetahui apa penyebab kematian korban.
Demikian juga dalam dunia akademik, kegiatan meneliti dilakukan untuk mencari jawaban atas suatu pertanyaan, mencari solusi atas suatu permasalahan yang timbul di masyarakat dengan. Solusi itu bisa dengan produk atau bisa juga dengan konsep yang harus dijalankan untuk menyelesaikan permasalahan.
Curiousity atau rasa keingin-tahuan merupakan hal mendasar yang dimiliki manusia sejak jaman dahulu. Orang sejak dahulu bertanya, misalnya, ada apa di bulan ? Dari bumi tampaknya seperti ada nenek-nenek (Ninik Antah, disebutnya dalam tradisi Sunda) yang sedang menjahit. Dalam tradisi lain, gambaran bulan yang terlihat dari bumi mungkin menimbulkan spekulasi, dugaan yang berbeda. Misi Apollo yang diluncurkan NASA diantaranya adalah untuk menjawab curiousity manusia akan ada apa di bulan, adakah kehidupan di sana ? Tentu saja itu bukan satu-satunya alasan, karena dibalik rasa ingin tahu, lalu orang melakukan survei, eksplorasi, orang kemudian bertanya apakah objek yang diteliti tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingannya ? Mengetahui menjadi dasar untuk menguasai. Snouck Horgronje misalnya harus menyamar sebagai seorang Muslim, belajar selama bertahun-tahun tentang Islam dan budaya Arab di Mekah sebelumnya dia kemudian diutus Belanda untuk merusak dari dalam perjuangan rakyat Aceh. Selama abad 17-18 para orientalis mempelajari negara-negara timur lengkap dengan agama, kebudayaan dan adat-istiadat nya, untuk kelak ketika mereka telah sepenuhnya memahami apa dan bagaimana orang timur itu, mereka kemudian bisa menguasai, menjajah dan mengendalikannya. Dalam perang, perlu penelitian strategi yang dilakukan musuh agar kita memenangi peperangan tersebut. Politik devide et empera misalnya, lahir dari hasil penelitian yang mendalam tentang betapa rentannya bangsa Indonesia dari pengadudombaan dan pemecah belahan.
Dan dari sanalah memberikan ilmu nya, dengan ilmu Al Qur’an, yang diturunkan lewat malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.. Wahyu pertama Allah SWT adalah Surah Al Alaq ayat 1 - 5.
Allah SWT. memberikan wahyu pertama ini kepada Nabi Muhammad SAW. dalam keadaan tidak dapat membaca dan menulis, dan masya allah di dalam Al Qur’an adalah fakta pertama dia fundamental. Dengan diturunkannya wahyu pertama, bahwa kita harus belajar, dan dan surah Al Alaq ini masuk dalam kategori ayat pendidikan, pendidikan bahwa manusia itu diciptakan dari sejumlah darah, dan sebagainya.
Intinya adalah, manusia itu ingin meneliti karena didasari rasa keingintahuan terhadap informasi baru dan hal hal baru disekitarnya. Dan dewasa ini, kita sebagai manusia, haruslah berpedoman kepada Al Qur’an sebagai kitab kita, yang didalamnya tiada keraguan. Karena pada dasarnya, manusia itu menginginkan hasil penelitian yang bersifat empirik, dan logis. Seperti contoh, Al Qur’an sudah menjelaskan bahwa terdapat air tawar dan air asin yang menyatu namun tidak tercampur ini sudah dijelaskan dalam QS Ar Rahman ayat 19 - 20.
Ayat ini sudah sangat lama tertuang dalam surah Ar Rahman, namun para ilmuwan masih baru baru ini saja menemukannya, dengan ini dapat kita sadari bahwa Al Qur’an itu sudah jelas terbukti kebenarannya, tanpa ada sedikitpun keraguan di dalamnya. Kemudian contoh selanjutnya adalah olahraga refleksi mata yang dilakukan ketika shalat. Seperti yang kita tahu bahwa ketika shalat kita tidak menutup mata, dan di dalam gerakan shalat, selalu merefleksikan mata kuta secara kita tidak sadari, dengan dimulai dari takbiratul ikhrom, kemudian ruku’, i’tidal, sujud, dan sebagainya, dan terus mata kita dilatih dalam gerakan gerakan shalat, dengan mendekat-menjauh kan mata kita dari sajadah, dan dapat merefleksikan mata kita untuk menjadi lebih sehat. Oleh karenanya jika manusia hidup sesuai dengan syariat Allah SWT., in syaa allah senantiasa diberikan kesehatan, seperti dikisahkan Rasulullah SAW. tidak pernah sakit semasa hidupnya, dan hanya sakit sekali, dan setelah sakit tersebut, kemudian nyawa beliau diangkat oleh Allah SWT. melalui malaikat Izro’il. Dan lagi lagi ini baru ditemukan manfaat nya oleh ilmuwan baru baru ini, sementara dalam hukum mutlak Allah SWT. sudah ada.
Maka tidak heran, penemuan penemuan dari ilmuwan, bahkan ilmuwan non-muslim, sebelum melakukan riset, mereka meninjau kedalam Al Qur’an terlebih dahulu, walaupun tidak selalu.
Jadi, kita sebagai manusia, haruslah pandai mengelola ilmu Allah SWT., agar kita dapat mendapat barokah dari setiap ilmu yang kita dapat, dengan meneliti, kita mendapat hal baru, sesuatu yang mutakhir, yang bisa saja mengubah hidup, baik gaya hidup, maupun kebutuhan hidup. Jadi, meneliti lah atas dasar ilmu Allah SWT., yaitu Al Qur’an dan Al Hadist.
Demikian yang dapat saya tuliskan dalam blog ini, terus view materi materi selanjutnya untuk mendapatkan info info tentang dunia islami. Terimakasih karena telah membaca, semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Aamiin yaa rabbal alamin.
Billahitaufik wal hidayah
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Sumber :
https://jagokata.com/arti-kata/meneliti.html
https://taufikurahman-wordpress-com.cdn.ampproject.org/v/s/taufikurahman.wordpress.com/2008/03/06/apa-dan-bagaimana-meneliti-itu/amp/?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQECAFYAQ%3D%3D#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Ftaufikurahman.wordpress.com%2F2008%2F03%2F06%2Fapa-dan-bagaimana-meneliti-itu%2F
http://www.quran30.net/2012/08/surat-al-alaq.html?m=1
Senin, 26 November 2018
Peneliti |
Assalamualaikum Warohmatullah Wabarakatuh
Pertama tama marilah kita mengucap syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT., yang mana karena limpahan rahmat dan hidayah nya kita masih diberikan kesehatan dan keselamatan, Aamiin Yaa rabbal alamin.
Kedua, shalawat wa salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW., yang kita tunggu tunggu syafa’at nya pada akhir zaman.
Baik pembaca sekalian, disini saya mengupload materi yang selanjutnya yang berjudul “Manusia Makhluk Peneliti”. Semoga postingan saya ini bermanfaat bagi yang membacanya, Aamiin.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT. dengan segala kelebihan nya, salah satunya adalah kemampuan berfikir. Manusia diberikan akal fikiran untuk berfikir akan kelangsungan hidupnya dan relasi dengan tuhannya. Oleh karena itu, sangat wajar manusia itu mempunyai sifat meneliti. Meneliti adalah memeriksa (menyelidiki dan sebagainya) dengan cermat. Meneliti adalah kegiatan yang dilakukan perorangan atau kelompok untuk mendapatkan jawaban atas suatu pertanyaan atau solusi atas suatu permasalahan atau perencanaan.
Dalam kegiatan bisnis, melakukan penelitian biasanya mengawali aktivitas bisnis tersebut. Orang harus meneliti line bisnis apa yang menarik, challenging, mudah dan banyak menghasilkan keuntungan. Kalau orang mau buat suatu produk untuk dipasarkan, dia harus meneliti dulu siapa yang akan membeli produknya, apakah ada captive marketnya ? berapa banyak produk tersebut nanti akan dibutuhkan masyarakat per hari atau per pekan atau perbulan atau pertahun ? dst. Ketiadaan data kondisi pasar karena ketiadaan survey sebelumnya akan mengancam kelangsungan bisnis yang akan dijalankan tersebut dalam jangka panjang. If you fail to plan, you plan to fail.
Aktivitas meneliti, investigasi, menyelidiki biasa dilakukan oleh detektif atau polisi untuk mengetahui pelaku suatu peristiwa kejahatan misalnya. Ada kaidah-kaidah atau rumusan-rumusan yang dipegang polisi atau detektif untuk mencari pelaku suatu kejahatan, dari motif, modus operandi, dsb. Ketika disebuah tempat ditemukan sesosok mayat, yang dilakukan pertama kali adalah mencari tahu identitas korban, lalu otopsi untuk melihat apakah korban dibunuh atau bunuh diri atau kecelakaan saja. Kegiatan otopsi yang dilakukan dokter di rumah sakit jelas merupakan kegiatan penelitian untuk mengetahui apa penyebab kematian korban.
Demikian juga dalam dunia akademik, kegiatan meneliti dilakukan untuk mencari jawaban atas suatu pertanyaan, mencari solusi atas suatu permasalahan yang timbul di masyarakat dengan. Solusi itu bisa dengan produk atau bisa juga dengan konsep yang harus dijalankan untuk menyelesaikan permasalahan.
Curiousity atau rasa keingin-tahuan merupakan hal mendasar yang dimiliki manusia sejak jaman dahulu. Orang sejak dahulu bertanya, misalnya, ada apa di bulan ? Dari bumi tampaknya seperti ada nenek-nenek (Ninik Antah, disebutnya dalam tradisi Sunda) yang sedang menjahit. Dalam tradisi lain, gambaran bulan yang terlihat dari bumi mungkin menimbulkan spekulasi, dugaan yang berbeda. Misi Apollo yang diluncurkan NASA diantaranya adalah untuk menjawab curiousity manusia akan ada apa di bulan, adakah kehidupan di sana ? Tentu saja itu bukan satu-satunya alasan, karena dibalik rasa ingin tahu, lalu orang melakukan survei, eksplorasi, orang kemudian bertanya apakah objek yang diteliti tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingannya ? Mengetahui menjadi dasar untuk menguasai. Snouck Horgronje misalnya harus menyamar sebagai seorang Muslim, belajar selama bertahun-tahun tentang Islam dan budaya Arab di Mekah sebelumnya dia kemudian diutus Belanda untuk merusak dari dalam perjuangan rakyat Aceh. Selama abad 17-18 para orientalis mempelajari negara-negara timur lengkap dengan agama, kebudayaan dan adat-istiadat nya, untuk kelak ketika mereka telah sepenuhnya memahami apa dan bagaimana orang timur itu, mereka kemudian bisa menguasai, menjajah dan mengendalikannya. Dalam perang, perlu penelitian strategi yang dilakukan musuh agar kita memenangi peperangan tersebut. Politik devide et empera misalnya, lahir dari hasil penelitian yang mendalam tentang betapa rentannya bangsa Indonesia dari pengadudombaan dan pemecah belahan.
Dan dari sanalah memberikan ilmu nya, dengan ilmu Al Qur’an, yang diturunkan lewat malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.. Wahyu pertama Allah SWT adalah Surah Al Alaq ayat 1 - 5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
Baca dalam nama Tuhanmu yang menciptakan,
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
Baca, dan Tuhanmu adalah Yang Maha Pemurah,
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
Yang mengajar (manusia) dengan transmisi kalam,
عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Dia mengajar orang-orang apa yang dia tidak tahu.
Allah SWT. memberikan wahyu pertama ini kepada Nabi Muhammad SAW. dalam keadaan tidak dapat membaca dan menulis, dan masya allah di dalam Al Qur’an adalah fakta pertama dia fundamental. Dengan diturunkannya wahyu pertama, bahwa kita harus belajar, dan dan surah Al Alaq ini masuk dalam kategori ayat pendidikan, pendidikan bahwa manusia itu diciptakan dari sejumlah darah, dan sebagainya.
Intinya adalah, manusia itu ingin meneliti karena didasari rasa keingintahuan terhadap informasi baru dan hal hal baru disekitarnya. Dan dewasa ini, kita sebagai manusia, haruslah berpedoman kepada Al Qur’an sebagai kitab kita, yang didalamnya tiada keraguan. Karena pada dasarnya, manusia itu menginginkan hasil penelitian yang bersifat empirik, dan logis. Seperti contoh, Al Qur’an sudah menjelaskan bahwa terdapat air tawar dan air asin yang menyatu namun tidak tercampur ini sudah dijelaskan dalam QS Ar Rahman ayat 19 - 20.
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ
Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu,
بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ
di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.
Ayat ini sudah sangat lama tertuang dalam surah Ar Rahman, namun para ilmuwan masih baru baru ini saja menemukannya, dengan ini dapat kita sadari bahwa Al Qur’an itu sudah jelas terbukti kebenarannya, tanpa ada sedikitpun keraguan di dalamnya. Kemudian contoh selanjutnya adalah olahraga refleksi mata yang dilakukan ketika shalat. Seperti yang kita tahu bahwa ketika shalat kita tidak menutup mata, dan di dalam gerakan shalat, selalu merefleksikan mata kuta secara kita tidak sadari, dengan dimulai dari takbiratul ikhrom, kemudian ruku’, i’tidal, sujud, dan sebagainya, dan terus mata kita dilatih dalam gerakan gerakan shalat, dengan mendekat-menjauh kan mata kita dari sajadah, dan dapat merefleksikan mata kita untuk menjadi lebih sehat. Oleh karenanya jika manusia hidup sesuai dengan syariat Allah SWT., in syaa allah senantiasa diberikan kesehatan, seperti dikisahkan Rasulullah SAW. tidak pernah sakit semasa hidupnya, dan hanya sakit sekali, dan setelah sakit tersebut, kemudian nyawa beliau diangkat oleh Allah SWT. melalui malaikat Izro’il. Dan lagi lagi ini baru ditemukan manfaat nya oleh ilmuwan baru baru ini, sementara dalam hukum mutlak Allah SWT. sudah ada.
Maka tidak heran, penemuan penemuan dari ilmuwan, bahkan ilmuwan non-muslim, sebelum melakukan riset, mereka meninjau kedalam Al Qur’an terlebih dahulu, walaupun tidak selalu.
Jadi, kita sebagai manusia, haruslah pandai mengelola ilmu Allah SWT., agar kita dapat mendapat barokah dari setiap ilmu yang kita dapat, dengan meneliti, kita mendapat hal baru, sesuatu yang mutakhir, yang bisa saja mengubah hidup, baik gaya hidup, maupun kebutuhan hidup. Jadi, meneliti lah atas dasar ilmu Allah SWT., yaitu Al Qur’an dan Al Hadist.
Demikian yang dapat saya tuliskan dalam blog ini, terus view materi materi selanjutnya untuk mendapatkan info info tentang dunia islami. Terimakasih karena telah membaca, semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Aamiin yaa rabbal alamin.
Billahitaufik wal hidayah
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Sumber :
https://jagokata.com/arti-kata/meneliti.html
https://taufikurahman-wordpress-com.cdn.ampproject.org/v/s/taufikurahman.wordpress.com/2008/03/06/apa-dan-bagaimana-meneliti-itu/amp/?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQECAFYAQ%3D%3D#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Ftaufikurahman.wordpress.com%2F2008%2F03%2F06%2Fapa-dan-bagaimana-meneliti-itu%2F
http://www.quran30.net/2012/08/surat-al-alaq.html?m=1
Comments
Post a Comment