Tekad dalam Islam

Tekad dalam Islam
Rabu, 2 Januari 2019


Assalamualaikum Warohmatullah Wabarakatuh 

Pertama tama marilah kita mengucap syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang mana karena limpahan rahmat dan hidayah nya kita masih diberikan kesehatan dan keselamatan. 

Kedua, shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW yang kita tunggu tunggu syafa’at nya pada akhir zaman. 

Baik pembaca sekalian, saya disini akan sedikitnya menjelaskan tentang sebuah hal yang harus dimiliki oleh setiap muslim dan mukmin, yaitu tekad, dan kali ini  "Tekad dalam Islam" yang akan menjelaskannya, semoga bermanfaat, Aamiin Yaa rabbal alamin. 

  • Pengertian 
Dalam Wiktionary Bahasa Indonesia, tekad merupakan kemauan (kehendak) yang pasti; kebulatan hati; iktikad. 

Keberanian (atau Tekad) itu adalah sebuah keputusan yang sumbernya datang dari diri kita sendiri, yang bisa kita salurkan untuk menggapai panggilan, mimpi, harapan, dan tujuan hidup kita. Keberanian (atau Tekad) bukanlah sekadar lawan kata dari “ketakutan/ rasa takut”, tetapi keberanian (atau Tekad) memiliki arti yang jauh lebih dalam dari itu. Keberanian (atau Tekad) bisa dipilih oleh kita di dalam segala bentuk situasi hidup yang kita alami.

Tanpa keberanian (atau Tekad), pencapaian mimpi/ tujuan hidup kita akan jadi mustahil. Tanpa keberanian (atau Tekad), kita akan mudah patah semangat dan putus asa dihadapkan dengan tantangan dan rintangan yang pasti muncul pada saat kita berjalan menuju mimpi/ tujuan hidup kita.

Juga, kita berani/ bertekad bukan berarti kita ‘buta’/ berpura-pura tidak melihat kenyataan hidup atau beranggapan bahwa tantangan dan rintangan yang kita hadapi akan hilang begitu saja tanpa kita berusaha untuk menghadapi dan mengatasinya. Justru, jika kita berani dan bertekad, kita akan menyadari bahwa tantangan dan rintangan yang kita hadapi adalah nyata dan kita akan berperan aktif untuk mengatasinya sehingga pencapaian mimpi/ tujuan hidup kita akan menjadi nyata..

Maka dari itu, mulailah kawan untuk menilik lagi ke dalam diri dan hati kita masing-masing. Apakah keberanian (atau Tekad) ini sudah hadir dan tumbuh subur? Jika sudah, sangatlah mungkin dan mudah bagi kalian untuk menggapai masa depan yang penuh dengan prestasi dan kesuksesan.

Suatu saat, seseorang pernah bertanya kepada Ibnu Al-Jauzi. Orang tersebut menanyakan perihal bolehkah ia bersenang-senang dan berhibur sejenak untuk melupakan sementara waktu akan kepenatan hidup?

Ibnu Al-Jauzi yang dikenal pakar dan piawai itu pun menjawab, “Jangan biarkan dirimu lalai,” kata tokoh yang bernama lengkap Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Al-Jauzi Al-Qurasyi Al-Baghdadi itu.

Demikian juga dengan Ahmad bin Hanbal. Ia memberikan doktrin kepada buah hatinya untuk tetap bertekad kuat dan tidak mudah tergelincir. “Wahai anakku, aku telah berikan komitmen keseriusan dari diriku,” kata pendiri Mazhab Hanbali tersebut.

Sang anak pun berbalik bertanya, kapankah ia mesti beristirahat untuk memanjakan diri? Ahmad bin Hambal yang juga pakar hadis itu pun berkata, “(Nanti), saat kaki pertama melangkah di surga.”
Seberapa pentingkah memiliki tekad (himmah) yang kuat bagi seorang Muslim? Termasuk juga bercita-cita tinggi? Syekh Hasan bin Sa’id Al-Hasaniyah dalam bukunya berjudul Al-Qamam Ya Ahl Al-Himam memaparkan ada setidaknya empat alasan, mengapa seorang Muslim dituntut mempunyai tekad bulat dan cita-cita mulia.

Alasan pertama yang ia kemukakan ialah bahwasanya setiap manusia diciptakan untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini sebagaimana ditegaskan ayat 56 Surah Adz-Dzaariyaat. Dan, beribadah itu tak cukup hanya dengan ritual biasa; selesai begitu saja dengan ditunaikannya ibadah.

Alasan kedua, hidup di dunia adalah peperangan antara semangat kebajikan dan nafsu angkara. Kedua hal itu saling berlomba untuk mendominasi satu sama lain. “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “Kami telah beriman, sedangkan mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabuut: 2). Tanpa tekad kuat, sulit untuk tetap bertahan dan tampil sebagai pemenang.

Alasan ketiga, Islam adalah agama yang menekankan produktivitas dan karya nyata. Sayyid Qutub dalam Fi Dzilal Al-Qur an, mengomentari ayat ke-12 Surah Maryam. Ia mengatakan atas izin Allah, Nabi Yahya mewarisi tonggak kepemimpinan dan estafet kenabian dari sang ayah, Zakaria. Yahya AS pun akhirnya menerima tugas tersebut dengan segenap amanat, kemampuan, dan komitmen tinggi. Ia bertekad tidak akan mundur dari kewajibannya itu.

Sedangkan alasan yang keempat, peradaban ‘pesaing’ Islam senantiasa menunggu generasi muda mereka lalai. Sekejap saja tidak waspada, maka dengan mudahnya mereka akan mengubah pola pikir, gaya hidup, dan cara berinteraksi mereka sehari-hari. Dengan demikian, bukan tidak mungkin posisi negara-negara Islam dalam kancah percaturan dunia akan kian terpuruk.


  • Cara memiliki Tekad
Membangun tekad adalah kemampuan yang bisa dipelajari. Mulailah dengan menentukan tujuan lalu bentuklah kebiasaan baik agar Anda lebih mudah mencapai tujuan. Artikel ini menjelaskan cara membangun tekad untuk mencapai tujuan jangka panjang dengan mengatasi kendala dan meningkatkan motivasi.

BAGIAN 1 : Mendefinisikan Kesuksesan dan Menentukan Tujuan Personal



1. Lakukan visualisasi dengan membayangkan masa depan yang Anda impikan.

Membangun tekad akan terasa sulit jika Anda belum tahu apa yang ingin dicapai atau tidak bisa menentukan apakah tujuan sudah tercapai. Tentukan makna kesuksesan bagi Anda sehingga Anda lebih termotivasi untuk meraihnya. Inilah langkah pertama untuk membangun tekad.
  • Sisihkan waktu lebih kurang 15 menit untuk menulis secara mendetail seperti apa kehidupan yang Anda impikan di masa depan (1, 5, atau 10 tahun lagi) dalam semua aspek, misalnya: pekerjaan, hubungan, kesehatan, kegemaran, dll. Bayangkan seperti apa kondisi setiap aspek tersebut apabila Anda sudah meraih kesuksesan.
  • Jangan menilai diri sendiri atau membiarkan pikiran negatif memengaruhi apa yang ingin Anda tulis. Jika tujuan Anda sepertinya mustahil tercapai, tidak apa-apa. Tulis saja semua tujuan secara kreatif sebagai sesuatu yang mungkin terjadi.

2. Tentukan beberapa tujuan spesifik.

 Merumuskan tujuan yang jelas adalah langkah awal untuk meraih kesuksesan yang Anda impikan. Tentukan target spesifik untuk beberapa aspek kehidupan.
  • Contohnya: tulislah “Aku ingin memiliki lebih banyak uang” sebagai tujuan. Setelah itu, tentukan target spesifik untuk mencapainya, misalnya: lulus kursus sertifikasi agar memenuhi syarat untuk dipromosikan menjadi manajer di kantor. Dalam aspek lain, mungkin Anda berangan-angan, “Aku ingin berlibur ke Bali bersama keluarga” lalu tentukan target menabung Rp10.000.000 untuk mewujudkannya.
  • Tentukan tujuan untuk setiap aspek kehidupan, misalnya dalam aspek keuangan, kesehatan, pekerjaan, hubungan, dan pengembangan diri. Akan tetapi, tujuan tertentu bisa mencakup beberapa aspek. Dalam contoh di atas, tujuan dalam aspek keuangan (“Aku ingin memiliki lebih banyak uang”) mencakup tujuan dalam berkarier. Jadi, Anda harus menentukan target yang lebih spesifik untuk setiap aspek.
  • Prioritaskan beberapa target terlebih dahulu agar Anda tetap terfokus dan bertekad untuk mencapainya. Berfokus pada banyak target secara bersamaan membuat Anda kewalahan sehingga tekad sulit dipertahankan.

3. Tentukan cara mencapai target. 

Setelah merumuskan tujuan dan menentukan target yang spesifik, buatlah rencana mendetail untuk mencapainya, yaitu dengan memikirkan langkah-langkah yang harus dilakukan. Anda akan memiliki tekad yang lebih kuat untuk mencapai tujuan jika Anda tahu apa yang harus dilakukan.
  • Contohnya: jika target Anda adalah menerbitkan novel, langkah yang harus dilakukan adalah menulis novel (yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa langkah kecil), mengedit, mencari informasi tentang industri penerbitan buku, memilih penerbit buku yang akan dikirimi naskah, menulis sinopsis dan surat pengantar, mengirimkan naskah kepada beberapa penerbit.
  • Tentukan langkah untuk mencapai tujuan secara mendetail agar bisa dilakukan satu per satu. Setelah itu, pikirkan apakah Anda memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukannya. Contohnya: editor profesional mengenakan biaya yang tinggi sehingga Anda perlu menabung terlebih dahulu.

4. Tentukan tenggat yang menantang.

Membuat jadwal pencapaian target sangat bermanfaat untuk mempertahankan tekad. Tentukan tenggat pencapaian target (misalnya: menabung Rp10.000.000) dan tenggat realisasi setiap langkah untuk mencapai target.
  • Contohnya: mungkin Anda membutuhkan waktu 1 tahun untuk menabung Rp10.000.000. Kemudian, uraikan target tersebut menjadi beberapa target antara, misalnya: menabung Rp 2.500.000 dalam tiga bulan ke depan.
  • Tentukan target yang realistis, tetapi cukup menantang. Tenggat yang terlalu panjang membuat Anda kesulitan berfokus pada tujuan.
  1. 5. Prioritaskan tujuan yang sudah Anda tentukan.
  2. Jika Anda benar-benar ingin mencapai tujuan, jadikan tujuan tersebut sebagai hal terpenting dibandingkan aspek kehidupan lain. Ini bukan berarti Anda harus bekerja 24 jam sehari. Alih-alih, berusahalah menyediakan cukup banyak waktu untuk mencapainya.
    • Contohnya: memprioritaskan tujuan bukan sekadar membuat komitmen untuk menulis novel setiap hari. Alih-alih, Anda harus menyediakan waktu lebih banyak saat menjalani rutinitas harian. Jika Anda ingin menulis novel pukul 06.00-08.00 setiap pagi, utamakan kegiatan tersebut apa pun yang terjadi setelah pukul 08.00 pagi. Ini berarti Anda harus menyisihkan waktu untuk mengejar target harian yang sudah Anda tentukan.
  3. 6. Bersiaplah jika ada kendala yang menghambat tercapainya tujuan.
  4. Lakukan evaluasi rutin untuk membandingkan antara masa depan yang Anda impikan dengan kondisi kehidupan Anda saat ini. Cari tahu kebiasaan atau perilaku yang menghambat Anda meraih impian. Berfokuslah menentukan target untuk mengatasi perbedaan tersebut.
    • Contohnya: jika Anda ingin menabung Rp10.000.000, tetapi setiap hari makan di restoran, ubahlah kebiasaan memboroskan uang agar bisa menabung. Tabungan lebih cepat bertambah jika Anda memasak di rumah untuk mengurangi makan di restoran.
    BAGIAN 2 : Membentuk Kebiasaan Baik

1. Hilangkan pikiran negatif.

Cara ini berperan sangat penting dalam membangun tekad dan mencapai tujuan. Pikiran negatif akan menurunkan motivasi dan membuat Anda mudah menyerah. Di sisi lain, kebiasaan berpikir positif membuat Anda lebih tangguh.
  • Amati pikiran negatif yang tertuju kepada diri sendiri dan orang lain. Contohnya: jika Anda menyadari sedang berkata kepada diri sendiri, “Aku orang yang sangat lemah sampai-sampai tidak mampu melakukan push up meskipun hanya sekali”, ubahlah pikiran tersebut. Biasakan berpikir positif dengan mengubah obrolan batin yang negatif menjadi, “Saat ini, aku belum cukup kuat untuk melakukan push up, tetapi aku akan berolahraga rutin agar mampu melakukannya sedikit demi sedikit".

2. Andalkan kelebihan yang Anda miliki.

Sering kali, ketika Anda mendapat masukan atau saran untuk memperbaiki diri, Anda hanya berfokus pada hal-hal yang perlu diperbaiki. Cara ini tidak salah, tetapi berusahalah mencari tahu kelebihan Anda lalu andalkan kelebihan tersebut agar Anda mampu mempertahankan tekad yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
  • Mintalah teman/rekan kerja/anggota keluarga/guru memberi tahu apa kelebihan Anda (ketika Anda menunjukkan aspek positif dari diri Anda). Temukan kesamaan tema dari umpan balik yang diberikan sebagai cerminan dari kekuatan kepribadian Anda.
  • Contohnya: jika orang-orang mengatakan bahwa Anda sangat cerdas, manfaatkan kecerdasan tersebut untuk mencapai tujuan. Melanjutkan contoh di atas, pilihlah bank yang memberikan suku bunga tabungan tertinggi agar Anda lebih termotivasi untuk menabung Rp10.000.000.

3. Bangunlah kepercayaan diri.

Kepercayaan diri adalah kemampuan untuk meyakini diri sendiri seberapa pun buruknya keadaan yang Anda alami. Saat mengalami rintangan, orang-orang yang percaya diri merasa yakin bahwa mereka mampu mengatasinya. Inilah yang disebut tekad. Bertekad artinya memiliki keyakinan bahwa Anda sanggup mengatasi rintangan karena percaya pada kemampuan diri sendiri, alih-alih karena Anda pernah melakukan hal yang sama.
  • Agar terlihat percaya diri, biasakan berjalan dengan tubuh tegak, angkatlah dagu, dan berdirilah tegap sambil membusungkan dada dan berkacak pinggang. Semakin sering Anda melakukan postur tersebut, semakin mudah pikiran Anda terpengaruh sehingga muncul keyakinan bahwa Anda adalah pribadi yang percaya diri.
  • Agar merasa percaya diri, jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain sebab hal ini akan mengurangi kepercayaan diri. Untuk menghilangkan kebiasaan tersebut, pakailah gelang karet di pergelangan tangan lalu tariklah setiap kali Anda tersadar sedang membanding-bandingkan.

4. Bersikaplah fleksibel.

Fleksibilitas adalah keterbukaan untuk menerima perubahan. Seperti orang yang melakukan postur menekuk tubuh tanpa cedera saat berlatih yoga, begitu juga seharusnya saat Anda menghadapi rintangan. Jalan hidup yang Anda tempuh saat ini terkadang seperti menuju ke arah yang lain, tetapi ingatlah bahwa tujuan dan cara mencapainya juga bisa berubah.
  • Biasakan bersikap fleksibel dengan meninggalkan zona nyaman dan melakukan hal-hal baru. Untuk itu, pikirkan aktivitas yang belum pernah Anda lakukan dan mulailah mencari pengalaman baru.
  • Bersikaplah fleksibel dengan mengubah rutinitas harian. Jika Anda selalu mengendarai mobil saat pergi dan pulang kerja atau sekolah, mulailah menggunakan bus atau sepeda. Selain itu, pilihlah rute yang belum pernah dilewati atau melakukan sesuatu secara spontan, misalnya: mampir untuk membeli es krim atau melihat-lihat barang di toko.

5. Jagalah kesehatan.

Anda akan lebih mudah membangun tekad untuk mencapai tujuan jika tubuh Anda selalu cukup berenergi, beristirahat, dan berolahraga. Cara ini bisa mengatasi berbagai keluhan, misalnya: stres dan kecemasan yang membuat Anda kesulitan menjaga tekad.
  • Biasakan tidur malam minimal 8 jam setiap hari. Usahakan pergi tidur beberapa jam sebelum tengah malam. Agar tubuh lebih mudah memasuki kondisi tertidur, matikan perangkat elektronik (komputer, ponsel, gawai yang lain) setidaknya 30 menit sebelum tidur.
  • Konsumsilah banyak sayur-sayuran dan buah-buahan (terutama sayur berwarna hijau tua dan berwarna cerah sebab lebih bernutrisi). Jangan mengonsumsi makanan olahan yang banyak mengandung gula dan garam sebab akan memicu kantuk dan depresi. Pilihlah menu yang mengandung karbohidrat, misalnya: beras coklat, oatmeal, dan kecambah gandum. Cukupi kebutuhan protein dengan mengonsumsi telur, ikan, daging tanpa lemak, dll.
  • Berolahragalah selama 30 menit setiap hari. Saat berolahraga, tubuh kita akan memproduksi hormon endorfin, yaitu senyawa kimia yang membuat Anda lebih berenergi dan merasa senang. Pilihlah olahraga yang Anda sukai, misalnya: berdansa atau berlari jarak jauh.
BAGIAN 3 : Mempertahankan Tekad


1. Belajarlah dari kesalahan.

Orang-orang yang memiliki tekad tidak mengenal istilah “gagal”. Sebaik apa pun Anda mempersiapkan diri, kesalahan akan tetap terjadi. Sering kali, kesalahan dan “kegagalan” merupakan peluang.
  • Saat menghadapi masalah, temukan perspektif yang lain dengan bertanya “mengapa”? Contohnya: jika Anda diminta membangun jembatan di atas sungai, pertanyaan “mengapa” harus dibangun jembatan akan membuka berbagai kemungkinan (mengapa Anda harus menyeberang sungai? material apa saja yang tersedia? dll.) Anda akan mampu melihat berbagai kemungkinan dengan mengajukan pertanyaan tersebut kepada diri sendiri.
  • Cara lain, tanyakan kepada diri sendiri apa yang Anda pelajari dari “kegagalan”. Apa yang perlu diubah? Faktor apa saja yang menimbulkan “kegagalan”? Apakah mengalami kegagalan seburuk yang Anda kira?

2. Carilah solusi kreatif.

Cara tepat untuk menjalani hidup yang terarah pada tujuan dan mencapainya adalah memikirkan cara yang berbeda dari biasanya. Hal ini sangat dibutuhkan terutama saat Anda menghadapi kendala sebab solusi kreatif terkadang memberikan jalan yang belum pernah terpikirkan.
  • Melamun adalah sarana yang sangat bermanfaat. Kalau Anda menghadapi masalah, sisihkan waktu untuk melamun dan biarkan pikiran Anda menerawang bebas untuk memikirkannya. Waktu yang tepat untuk berlatih melamun adalah sebelum tidur malam, tetapi Anda bisa melakukannya kapan saja.
  • Ajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri untuk memunculkan solusi masalah yang kreatif. Jika tersedia sumber daya, bagaimana Anda akan mengatasi masalah? Jika tidak ada kemungkinan gagal, apa yang akan Anda lakukan? Jika anggaran keuangan tidak terbatas, apa saja sumber daya yang akan Anda gunakan? Jika Anda bisa meminta bantuan seseorang, siapa yang Anda pilih?

3. Lakukan visualisasi.

Walaupun terkesan aneh, visualisasi adalah teknik yang sangat bermanfaat untuk membangun tekad. Biasakan melakukan visualisasi sambil membayangkan Anda berhasil meraih tujuan yang sedang Anda perjuangkan.
  • Semakin jelas Anda membayangkan tujuan (dengan gambar, suara, aroma, dan detail spesifik), semakin besar kemungkinan mencapai tujuan.
  • Contohnya: untuk memvisualisasikan Anda dipromosikan di kantor, bayangkan Anda sedang melihat ruang kantor yang lebih besar sambil mendengar ucapan selamat dari orang-orang di kantor dan Anda mempunyai lebih banyak uang untuk berlibur bersama keluarga.

4. Buatlah papan visi.

Papan visi adalah cara yang nyata untuk membayangkan tujuan. Rangkailah berbagai gambar dan pernak-pernik yang membuat kehidupan Anda terarah pada tujuan lalu lihatlah papan visi secara rutin untuk memulihkan tekad sehingga Anda terus berjuang meraihnya.
  • Bacalah majalah, surat kabar, dan gunakan internet untuk mencari gambar, kata-kata, dan frasa inspiratif yang bermanfaat bagi Anda. Manfaatkan hal-hal yang merepresentasikan tujuan Anda dari berbagai aspek dalam keseharian, misalnya: kesehatan, hubungan, dan pekerjaan.
  • Setelah papan visi selesai dirakit, letakkan di tempat yang mudah terlihat. Lihatlah semua hal yang Anda rangkai di papan visi seperti sedang melakukan sesi visualisasi singkat.

5. Berikan hadiah kepada diri sendiri.

Rayakan pencapaian progres dengan memberikan hadiah kepada diri sendiri secara berkala. Hadiah tidak harus yang besar atau mahal, kecuali Anda menginginkannya! Manfaatkan kesempatan ini untuk menghargai diri sendiri karena sudah gigih berjuang untuk mencapai tujuan.
  • Contohnya: setiap kali Anda mencapai target antara yang mendukung tercapainya tujuan utama, traktirlah diri sendiri dengan menonton film atau makan di restoran favorit.
  • Memberikan hadiah kepada diri sendiri membuat Anda selalu terarah pada tujuan dan memiliki tekad untuk mencapainya. Akan tetapi, jangan memilih hadiah yang menghambat progres pencapaian tujuan. Jika Anda ingin menurunkan berat badan, sebaiknya jangan memilih makanan sebagai hadiah. Jika Anda ingin menabung, jangan membeli hadiah menggunakan sebagian besar uang tabungan (kecuali apa yang Anda beli adalah bagian dari tujuan).


6. Pulihkan semangat dengan beristirahat.

Ada kalanya, Anda merasa seperti kehilangan tekad untuk mencapai tujuan. Dalam kondisi seperti ini, jangan membatalkan tujuan, tetapi beristirahatlah! Beristirahat bukan berarti Anda tidak lagi memiliki tekad, alih-alih hanya ingin memulihkan diri dan kembali bekerja keras agar lebih bersemangat meraih mimpi.
  • Anda boleh beristirahat panjang atau singkat, tergantung kondisi mental Anda. Jika Anda mengalami frustrasi atau stres, sebaiknya Anda berlibur di akhir pekan atau bepergian untuk merilekskan diri.
  • Jika ingin beristirahat singkat, manfaatkan waktu luang di siang hari untuk bertemu teman atau menikmati hobi.


  • Ayat ayat dan Hadist tentang Tawakal
Tentunya, tekad tidak dapat dilepaskan dari ikhlas, jujur, dan tawakal. Berikut ayat dan hadistnya :

S U R A T   A L - I M R O N

3:122. ketika dua golongan dari padamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. Karena itu hendaklah karena Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.

3:159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.  Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.

3:160. Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.

S U R A T   A N - N I S A '

4:81. Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi.  Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dantawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung.

S U R A T   A L - M A A I D A H

5:11. Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal.

5:23. Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".

S U R A T   A L - A ' R A F
7:89. Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang besar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami daripadanya.  Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki (nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.

S U R A T   A L - A N F A A L

8:2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal,

8:49. (Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman): "Barang siapa yang tawakal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".

8:61. Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

S U R A T   A T - T A U B A H

9:51. Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."

9:129. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung".

S U R A T   Y U N U S

10:71. Dan bacakanlah kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku bertawakal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.

10:85. Lalu mereka berkata: "Kepada Allah-lah kami bertawakal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang lalim,

S U R A T   H U U D

11:56. Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya.  Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus."

11:88. Syuaib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku daripada-Nya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.

11:123. Dan kepunyaan Allah-lah apa yang gaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.

S U R A T   Y U S U F

12:67. Dan Yakub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikit pun daripada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakal berserah diri".

S U R A T   A R - R A ' D U

13:30. Demikianlah, Kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan kepada mereka (Al Qur'an) yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah: Dialah Tuhanku tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakal dan hanya kepada-Nya aku bertobat".

S U R A T   I B R A H I M

14:11. Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal.

14:12. Mengapa Kami tidak akan bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakalitu berserah diri".

S U R A T   A L - N A H L

16:42. (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakal.

16:99. Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya.

S U R A T   A S Y - S Y U A R A '

26:217. Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,

S U R A T   A N - N A M L

27:79. Sebab itu bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya kamu berada di atas kebenaran yang nyata.

S U R A T   A L - A H Z A B

33:48. Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.

S U R A T   A Z - Z U M A R

39:38. Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri.

S U R A T   A S Y - S Y U U R A

42:10. Tentang sesuatu apa pun kamu berselisih maka putusannya (terserah) kepada Allah. (Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku.  Kepada-Nya lah aku bertawakaldan kepada-Nya lah aku kembali.

42:36. Maka sesuatu apa pun yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal.

S U R A T   A L - M U J A D I L A H

58:10. Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari setan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudarat sedikit pun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.

S U R A T   A L - M U M T A H A N A H

60:4. Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatu pun dari kamu (siksaan) Allah".  (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali,

S U R A T   A T - T A G H A B U N

64:13. (Dia-lah) Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakal kepada Allah saja.

S U R A T   A T - T H A L A Q

65:3. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

S U R A T   A L - M U L K

67:29. Katakanlah: "Dia-lah Allah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah dia yang berada dalam kesesatan yang nyata".

HADIST

Lajnah Da’imah ditanya:
Saya menginginkan penjelasan yang cukup untuk hadits ini sehingga kami dapat memahaminya dengan pemahaman yang benar,

؟  لو تتوكلون على الله حق توكله لرزقكم كما يرزق الطير تغدو خماصًا وتروح بطانًا

Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal maka Allah akan member rizqi kalian sebagaimana Allah memberi rizqi burung, pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” ?

Jawab:
Hadits tersebut diriwayatkan dari Umar radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  beliau bersabda ““Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal maka Allah akan member rizqi kalian sebagaimana Allah memberi rizqi burung, pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” Diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim, dan Tirmidzi mengatakan hasan shahih.

Hakikat dari tawakal adalah jujurnya penyandaran hati pada Allah azza wa jalla di dalam mengambil manfaat dan menolak bahaya baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Adapun makna hadits tersebut adalah bahwa manusia kalau sungguh-sungguh tawakalnya kepada Allah dengan hati mereka dan bersandar kepadaNya dengan penyandaran yang penuh dalam mengambil manfaat dan menolak bahaya serta mengusahakan sebab-sebab yang bermanfaat maka akan datang rizqi mereka pada mereka (meskipun) dengan usaha yang sederhana/sepele. Seperti datangnya rizqi kepada burung dengan sekedar pulang dan pergi (dari sarangnya), yang mana ini adalah salah satu jenis usaha meskipun sederhana.

Kesungguhan dalam tawakal tidak bertolak belakang dengan mengambil sebab yang mana Allah menakdirkan segala sesuatu dengannya dan dengannya pula berjalan sunnahNya pada makhluqNya (yakni sebab-akibat). Sesungguhnya Allah ta’ala memerintahkan untuk mengambil sebab bersamaan dengan perintahNya untuk bertawakal. Maka mengusahkan sebab dengan anggota badan adalah suatu bentuk ketaatan, sedang tawakal dengan hati adalah bentuk keimanan padaNya. Allah berfirman,
وَاتَّقُواْ اللّهَ وَعَلَى اللّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mu’min itu harus bertawakkal. (Al Maidah: 11)

Allah menjadikan tawakal dengan taqwa yang mana ia adalah mengerjakan sebab-sebab yang diperintahkan dengannya. Tawakal tanpa mengerjakan sebab-sebab yang diperintahkan adalah murni kelemahan (kemalasan) semata, meskipun hal ini mirip dengan bentuk tawakal. Tidak seyogyanya seorang hamba menjadikan tawakalnya sebagai kelemahan (kemalasan), tidak juga kelemahannya sebagai tawakal (فلا ينبغي للعبد أن يجعل توكله عجزًا ولا عجزه توكلاً). Tetapi hendaknya ia mengusahakan sebab yang mana tidak akan sempurna hal yang dimaksud dengannya.

Demikian yang dapat saya sampaikan dalam postingan kali ini, semoga bermanfaat,

Billahitaufik wal Hidayah
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh




Sumber :

https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/06/18/m5stp1-tuntunan-islam-tekad-kuat-seorang-muslim-1
https://id.wikihow.com/Memiliki-Tekad
https://www.kitapunya.net/2013/08/ayat-al-quran-tentang-bertawakal-kepada.html
http://ukhuwahislamiah.com/penjelasan-hadits-tentang-tawakal/

Comments

  1. Casino games - Dr.MCD
    › casino › games-d › casino › games-d 울산광역 출장안마 Discover 경기도 출장안마 all 제주도 출장안마 our casino games in the digital and mobile app, including casino games, video poker, bingo, table games, blackjack, slots, live 남원 출장샵 dealer games, and 문경 출장마사지

    ReplyDelete

Post a Comment

loading...

Popular posts from this blog

PAI : Kewajiban Belajar

PAI : Ibadah Mahdhah

PAI : Manusia Makhluk Sosial

Qunut

PAI : Manusia Makhluk Belajar (Part 2)